Kereta Wisata Uap dan Museum Kereta Api Ambarawa
Kereta Wisata Uap yang berada di museum Ambarawa kini mulai aktif beroperasi kembali setelah 3 tahun diberhentikan untuk sementara waktu. Rasanya seperti tidak menyangka ketika libur panjang dalam memperingati hari Maulid Nabi kemarin, ditengah-tengah perjalanan dari Bawen menuju Magelang, tepatnya di sekitar stasiun Jambu kami bertemu dengan kereta wisata ini. Kereta uap ini sedang berhenti di area persawahan yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Jambu. Kami pun segera menepi untuk dapat mengabadikan momen yang bisa dibilang langka ini. Puas kami mengabadikan momen kereta uap yang sedang berhenti, kami pun kembali melanjutkan perjalanan ke Magelang.
Bertemu dengan kereta uap ini mengingatkan saya pada masa-masa terakhir kuliah, saat itu saya masih berkutat dengan skripsi tetapi pacar saya sudah tinggal menunggu wisuda *angry*. Sambil mengisi waktu menunggu wisuda, kami ingin menghabiskan waktu untuk bisa lebih banyak mengeksplor tempat-tempat wisata yang ada di Jawa Tengah. Berangkatlah kami saat itu dengan tujuan mengeksplore wisata alam yang ada di Jawa Tengah. Tujuan awal kami adalah Air Terjun Kalipancur yang terletak di Getasan, Kabupaten Semarang. Setelah selesai mengeksplor, kami melanjutkan perjalanan ke arah Magelang melalui jalan alternatif. Saat di perjalanan tiba-tiba pacar saya memberikan ide untuk berkunjung ke museum kereta di Ambarawa. Saya yang baru pertama kali mendengar tentang museum itu langsung mengiyakan saja karena saya juga penasaran seperti apa isi museum kereta tersebut.
Tampak depan Museum Kereta Api Ambarawa |
Halaman depan museum merupakan daerah lapang yang rindang, ditumbuhi oleh pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi dan berjajar rapi. Di bawah pepohonan dihiasi oleh rerumputan yang hijau dan sangat terawat. Semilir angin sepoi-sepoi membuat suasana di sekitar museum menjadi sejuk. Di pintu masuk museum terdapat tulisan "Museum Kereta Api Ambarawa" yang cukup besar. Melangkahkan kaki memasuki area museum akan disambut oleh ruangan yang dahulu sepertinya digunakan sebagai loket penjualan tiket kereta api. Diatas loket inilah terdapat tulisan Willem I dan tahun didirikannya stasiun ini yaitu 1873.
Halaman depan museum |
Disamping kiri dan kanan bangunan utama museum ini terdapat lorong yang berujung pada halaman belakang museum. Hal yang unik dari lorong ini adalah lantainya masih khas lantai stasiun yang berkotak-kotak.
Didalam bangunan utama museum terdapat banyak koleksi alat-alat yang dulu digunakan untuk operasional kereta api atau alat-alat yang digunakan untuk mendukung kegiatan administrasi seperti mesin pencetak tiket lengkap dengan koleksi tiket kereta api dari tahun ke tahun, alat hitung, mesin telepon, stempel dengan berbagai bentuk, serta foto-foto beberapa stasiun yang ada di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Kereta wisata uap yang sedang tidak beroperasi pada saat itu berada di sebelah kanan museum. Selain kereta uap, terdapat juga rel kereta api yang digunakan sebagai jalur kereta wisata. Koleksi lokomotif berada di halaman belakang dan sebelah kiri museum.
Kami mulai menelusuri museum dari sisi sebelah kanan. Dimulai dengan berfoto didalam kereta wisata sampai menuju ke halaman belakang tempat lokomotif-lokomotif kereta disimpan. Koleksi lokomotif kereta ini masih terawat dengan baik dan masih terlihat kokoh meskipun sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun.
Melihat koleksi lokomotif ini seakan membawa saya kembali ke masa moda transportasi tercepat yang dimiliki Indonesia saat itu yaitu kereta api. Ukuran lokomotif ini bisa mencapai 12 meter panjangnya, bisa dibayangkan bagaimana dahulu saat lokomotif ini menarik gerbong-gerbongnya. Sayangnya, di museum ini tidak terdapat koleksi gerbong kereta.
Setelah puas berfoto, kami lanjut mengeksplor ke halaman kiri. Di sisi ini pun ada beberapa koleksi lokomotif kereta dan tempatnya lebih rindang karena banyak terdapat pohon-pohon besar.
Setelah selesai menelusuri bangunan induk museum kami berjalan menuju area depan museum. Saya kurang paham terkait fungsi utama tempat ini tetapi di tempat ini ada beberapa lokomotif yang sedang dilakukan perawatan. Tempat ini sepertinya lebih ke "bengkel lokomotif". Kami pun hanya mengambil beberapa foto lokomotif yang ada di tempat ini kemudian kami memutuskan untuk pulang karena kegiatan eksplore museum kami telah selesai.
Berwisata ke museum selain menambah pengetahuan tentang sejarah bangsa juga bisa digunakan sebagai ajang promosi wisata Indonesia ke dunia melalui foto-foto yang kita unggah ke media sosial maupun tulisan-tulisan tentang ulasan perjalanan. Jadi, yuk berwisata ke museum!
Lorong kanan museum |
Beberapa koleksi lain yang ada di museum |
Rel kereta yang masih berfungsi |
Kereta Wisata Uap dilihat dari halaman belakang museum |
Lokomotif D5106 adalah salah satu koleksi lokomotif yang ada di halaman belakang museum |
Tampak samping Lokomotif D1007 yang berada di halaman belakang museum |
Setelah puas berfoto, kami lanjut mengeksplor ke halaman kiri. Di sisi ini pun ada beberapa koleksi lokomotif kereta dan tempatnya lebih rindang karena banyak terdapat pohon-pohon besar.
Lokomotif C1140 dan C2001 yang terletak di halaman kiri museum |
Koleksi lokomotif yang terletak di halam kiri museum |
Lokomotif yang ada di halaman depan museum |
Lokomptif B5112 yang ada di halam depan museum |
0 comments