New Year Eve 2017
Tanpa terasa tahun 2017 sudah melewati 31 hari di bulan pertamanya yang berarti kini sudah memasuki bulan Februari dan saya masih berhutang pada diri saya sendiri untuk menulis pengalaman pergantian tahun di Jogja kemarin. Well, karena kerjaan yang memang lagi hectic jadi baru sempat menulis dan setelah postingan ini masih banyak postingan-postingan yang antri dibelakang minta untuk ditampilkan. Well, beginilah kisah traveling akhir tahun saya bersama pacar. Enjoy!
Bagi saya, Jogja memiliki suasana yang selalu istimewa. Inilah salah satu alasan saya dan pacar saya merayakan malam pergantian tahun 2017 kemarin di Jogja. Awalnya kami memiliki beberapa alternatif tempat wisata yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan ketika merayakan pergantian tahun. Kami berangkat dari Magelang menuju ke Jogja setelah maghrib sekitar pukul 18.30 WIB. Awalnya kami ingin ke Kaliurang dengan pertimbangan menghindari macet karena pasti jalanan menuju pusat kota Jogja sudah dipenuhi oleh wisatawan yang akan menuju ke Jogja. Benar saja, sepanjang perjalanan kami banyak bertemu dengan kendaraan luar daerah Jawa Tengah yang juga sedang menuju ke Jogja.
Suasana pergantian malam tahun baru 2017 di 0 km Jogjakarta |
Untuk menghindari macet, kami memilih jalur alternatif menuju ke Jogja. Kata pacar saya, jalur yang kami lewati ini adalah jalur yang biasa terkena lahar apabila merapi meletus, yang artinya jalur ini pastinya memiliki pemandangan yang indah apabila dilewati pada siang hari. Sayangnya saat itu hari sudah malam jadi tidak terlihat pemandangan dari Gunung Merapi. Setelah mempertimbangkan lagi, kami akhirnya sepakat untuk menuju pusat kota Jogja untuk melihat perayaan pesta kembang api. Awalnya kami ingin melihat perayaan kembang api di area legendaris Kota Jogja yaitu Jalan Malioboro. Tetapi ketika tiba di area 0 km, jalanan sudah mulai padat padahal waktu masih menunjukkan sekitar pukul 20.30 WIB. Takut terjebak macet dan tidak bisa menikmati pesta kembang api, akhirnya kami memilih untuk mencari area istirahat sembari menunggu pukul 00.00. Kami singgah di salah satu Coffee Shop yang ada dekat area 0 km. Namanya Ayara Coffee Shop. Cukup cozy untuk nongkrong, bercengkerama sambil menikmati secangkir kopi. Sebenarnya ingin menulis review juga tentang Coffee Shop ini tetapi sayangnya saya tidak banyak mengambil foto dari sisi-sisi unik yang ditawarkan oleh Coffee Shop ini.
Sekitar pukul 22.00 WIB kami memutuskan untuk berjalan menuju area 0 km. Betapa mengejutkan ketika jalanan sudah mulai dipenuhi oleh orang-orang yang sudah hanya berdiri ataupun sudah mendapatkan tempat duduk dipinggiran jalan. Masih ada pengendara mobil dan motor tetapi karena sudah terlalu padat, arus lalu lintas pun seperti sudah tidak bergerak.
Kami terus berjalan sampai ke bundaran tugu 0 km Jogja karena melihat kondisi jalanan yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk berjalan lebih jauh, kami memutuskan untuk mencari tempat duduk dan menunggu pesta kembang api di sekitaran tugu. Tepat pukul 23.00 WIB arus lalu lntas yang melewati bundaran tugu diberhentikan dan kendaraan bermotor sudah tidak ada lagi yang berlalu lalang. Kerumunan orang pun semakin memenuhi area tugu sembari ada yang sudah menyalakan petasan dan kembang api kecil-kecilan. Tak ketinggalan setiap orang pun mulai mengabadikan momen-momen malam terakhir di tahun 2016. Ada yang self portrait, mengambil gambar sekitar, dan berpose didepan tugu. Kalau saya sendiri lebih banyak mengabadikan momen suasana sekitar yang penuh dengan kerumunan orang.
Suasana detik-detik pergantian tahun di area 0 km Yogyakarta |
Tanda pergantian tahun diawali dengan ada yang menyalakan gas merah di sekitaran tugu, saya kurang tahu itu jenis gas apa tetapi yang pasti sinar dari gas tersebut menambah pencahayaan disekitar tugu o km. Diikuti dengan letupan-letupan kembang api yang saling bergantian menghiasi langit malam Jogja. Suguhan kembang api paling indah menurut saya pada saat itu berasal dari atap Hotel Swiss-Bellin. Jarak hotel ini dari area tugu sekitar 0,5 km dan tepat pukul 00.00 hingga hampir pukul 00.30 WIB dari atap hotel ini banyak bermunculan letupan-letupan kembang api yang besar dan indah. Sebenarnya letupan kembang api bukan hanya berasal dari hotel ini saja, rasanya semua hotel yang ada di area tugu juga meletupkan kembang api sehingga langit tepat diatas tugu 0 km saat itu benar-benar terang dan indah. What a wonderful new year eve i've ever spent. Iya, ini memang baru kali kedua saya merayakan malam tahun baru bersama pacar.
Kembang api yang berasal dari arah Hotel Swiss-Bellin |
Kembang api yang berasal dari arah Hotel The 101 |
Hampir satu jam lamanya langit dihiasi dengan letupan-letupan kembang api yang tidak berhenti ataupun berjeda, kami yang berada di area tugu dikejutkan oleh letupan kembang api yang berasal dari atap hotel The 101 Jogja. That was amazing. Cahaya yang muncul dari kembang api seperti menari-nari dan sontak orang-orang pun memuji sambil berteriak-teriak. Suatu suguhan penutup malam tahun yang perfect.
2 comments
Mantap.. 😊
BalasHapusHalo mas Ranggi :)
Hapus