Work Hard Play Hard: A City that Never Sleep, Singapore
Marina Bay Sands |
Pengalaman ke Singapura ini
adalah pengalaman pertama saya pergi ke luar negeri. Ya, seperti istilah yang
sering didengar “work hard play hard”, saya pergi ke Singapura bukan
hanya untuk berlibur tetapi juga bekerja.
Rangkaian perjalanan ini diawali saat kantor saya mengikuti acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh salah satu asosiasi di Bintan, Kepulauan Riau (story Bintan) dan kemudian melanjutkan agenda business meeting di Singapura. Rombongan kantor kami bertolak dari Bintan menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Bandar Bentan Telani menuju ke Pelabuhan Tanah Merah, Singapura. Penyeberangan malam itu memakan waktu kurang lebih 1 jam. Kami mengambil penyeberangan terkahir yaitu pukul 20.00 WIB dan tiba di Singapura pukul 22.00 waktu setempat (perbedaan waktu 1 jam dengan Jakarta). Karena rangkaian perjalanan kami sudah dihandle oleh perusahaan tour and travel, jadi saat tiba di Singapura pun kami sudah disediakan bus yang langsung membawa rombongan ke Concorde Hotel yang terletak di Orchard Road. Perjalanan dari Pelabuhan Tanah Merah ke hotel kurang lebih 1 jam.
Rangkaian perjalanan ini diawali saat kantor saya mengikuti acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh salah satu asosiasi di Bintan, Kepulauan Riau (story Bintan) dan kemudian melanjutkan agenda business meeting di Singapura. Rombongan kantor kami bertolak dari Bintan menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Bandar Bentan Telani menuju ke Pelabuhan Tanah Merah, Singapura. Penyeberangan malam itu memakan waktu kurang lebih 1 jam. Kami mengambil penyeberangan terkahir yaitu pukul 20.00 WIB dan tiba di Singapura pukul 22.00 waktu setempat (perbedaan waktu 1 jam dengan Jakarta). Karena rangkaian perjalanan kami sudah dihandle oleh perusahaan tour and travel, jadi saat tiba di Singapura pun kami sudah disediakan bus yang langsung membawa rombongan ke Concorde Hotel yang terletak di Orchard Road. Perjalanan dari Pelabuhan Tanah Merah ke hotel kurang lebih 1 jam.
Suasana di dalam Ferry |
Keesokan paginya, acara dimulai
dengan kunjungan ke Economic Development Board (EDB) Singapore. Karena pada
hari itu bertepatan dengan hari Jumat dan agar para rombongan laki-laki muslim
dapat melaksanakan ibadah sholat Jumat maka tour leader membawa kami ke daerah
Kampong Glam dimana disana terdapat sebuah masjid yang konon adalah masjid
pertama yang didirikan di Singapura, yaitu Masjid Sultan. Sembari menunggu
selesai sholat Jumat, saya dan rekan kerja saya menyusuri daerah sekitar masjid
yang dikenal dengan sebutan Haji Lane. Haji Lane adalah spot foto yang instagramable.
Sebenarnya tempat ini adalah dinding-dinding pertokoan yang dimural dengan
berbagai bentuk dan corak warna-warni sehingga sangat cocok bagi yang ingin
ber-selfie ria. Selesai sholat Jumat, dilanjutkan dengan menghadiri acara 2nd
Investement Day di The Ritz Carlton kemudian berkunjung ke Jurong Industrial
Park. Selesai rangkaian acara hari ini dilanjutkan dengan free program yang
artinya, bebas untuk mengekslpore Singapura!
Haji Lane |
Kita berdua berencana untuk pergi ke Chinatown dan Garden by the Bay. Alternatif pertama
kita akan pergi naik bus. Namun, yang terjadi adalah, saat tiba di
halte bus, kita kebingungan karena tidak tau harus naik bus nomor berapa,
dimana tempat pemberhentian untuk menuju ke Chinatown dan bagaimana cara
pembayarannya. Kita pergi hanya bermodal nekat dan hp di tangan yang selalu
digunakan untuk membuka Google dan Goolgle Maps dan baterai yang juga lowbatt! Akhirnya kita tanya ke orang yang ada di halte bagaimana caranya untuk bisa bepergian menggunakan bus.
Namun karena tempat pembelian kartu untuk naik bus lebih jauh daripada stasiun
MRT, akhirnya kita memutuskan untuk mencari Stasiun MRT saja. Kita menyusuri
Orchard Road sembari melihat rambu-rambu petunjuk menuju stasiun MRT sembari
bertanya ke kanan kiri ke setiap orang yang ditemui. Menemukan stasiun MRT pun
bukan perkara yang mudah bagi kita yang masih awam.
Singkat kata, setelah melalui
perjalanan pencarian stasiun yang panjang, kita pun naik MRT dan mengubah
tujuan untuk langsung menuju ke Marina Bay. Bermodalkan badan yang sudah lelah
berjalan, setibanya di Marina Bay, ternyata loket tiket masuk Garden by
The Bay sudah ditutup dari jam 20.00 dan kami tiba pukul 20.45. Nyaris sekali!
Kami pun akhirnya berfoto-foto di area luar dengan latar belakang pemandangan
ikonik Singapura yaitu Marina Bay Sands Hotel dan Singapore Flyer sembari menikmati
malam di pinggir pond dan melihat kerlap kerlip lampu dari Supertree Grove.
Sebuah malam yang sederhana namun sempurna di Singapura. Setelah puas berfoto kita menelepon rekan-rekan yang lain. Ternyata mereka sedang berbelanja di Mustafa
Center. Sejak rombongan pertama kali menginjakkan kaki di Singapura memang
sudah diinfo oleh tour guide kami jika ingin membeli oleh-oleh dengan harga
yang murah maka pusat perbelanjaan Mustafa Center adalah tempatnya. Kami berdua
kemudian kembali menyusuri stasiun MRT untuk menuju ke Mustafa Center. Stasiun
MRT terdekat dari Mustafa Center adalah Farrer Park.
Keesokan harinya adalah hari
terakhir kami di Singapura. Agenda seharian kali ini ada explore Universal
Studio Singapore! Berbagai wahana mulai dari yang ekstreme sampai yang paling
selow ada disini. Kesempatan kali ini saya memberanikan diri untuk naik wahana
yang ada di Battlestar Galactica yaitu roller coaster yang sangat
menguji adrenalin. Setelah puas menguji adrenalin, kami melanjutkan untuk
mengekspolore wahana lain yaitu 4D studio. Di 4D studio disuguhkan pengalaman
menonton film Shrek sambil disemprot. Wahana yang tak kalah keren lainnya
adalah Lights, Camera, Action! by Steven Spielberg. Ingin tahu bagaimana Steven
menciptakan efek-efek special dari filmnya? Disinilah tempatnya.
Kejadian yang tidak terlupakan adalah saat kami akan kembali ke Indonesia. Kami tiba di Terminal 3 Changi Airport sekitar pukul 15.30. Karena penasaran dengan Jewel Changi yang terkenal dengan waterfallnya, kami memutuskan untuk menuju kesana. Jewel letaknya di Terminal 1 jadi kami menggunakan airport train untuk menuju kesana.
Singkat cerita setelah puas berfoto di Jewel, karena penerbangan kami pukul 18.45 dan kami juga harus melewati pemeriksaan imigrasi, kami bergegas kembali ke Terminal 3. Namun yang terjadi adalah, kami lupa dan bingung akses untuk kembali ke Terminal 3. Kami berputar-putar sembari bertanya pada siapa saja yang kami temui bagaimana akses untuk kembali ke Terminal 3. Malangnya hampir semua orang yang kami tanyai menjawab tidak tau dan kami semakin panik karena sudah mendekati jadwal penerbangan. Hingga pukul 17.00 kami masih berputar-putar di Terminal 1 untuk mencari akses ke Terminal 3. Akhirnya setelah saya bertanya dengan salah satu orang berseragam, dia bersedia untuk menunjukkan jalan kepada kami kembali ke Terminal 3. Saya lupa apa nama tulisan di seragamnya namun belakangan saya tau bahwa dia salah satu petugas di Bandara Changi karena saat saya tiba di pemeriksaan imigrasi, seragam yang mereka gunakan sama dengan orang menolong kami tadi. Sungguh pengalaman yang benar-benar tidak terlupakan!
Artikel ini juga tayang di detikTravel (link)
Battlestar Galactica |
Singkat cerita setelah puas berfoto di Jewel, karena penerbangan kami pukul 18.45 dan kami juga harus melewati pemeriksaan imigrasi, kami bergegas kembali ke Terminal 3. Namun yang terjadi adalah, kami lupa dan bingung akses untuk kembali ke Terminal 3. Kami berputar-putar sembari bertanya pada siapa saja yang kami temui bagaimana akses untuk kembali ke Terminal 3. Malangnya hampir semua orang yang kami tanyai menjawab tidak tau dan kami semakin panik karena sudah mendekati jadwal penerbangan. Hingga pukul 17.00 kami masih berputar-putar di Terminal 1 untuk mencari akses ke Terminal 3. Akhirnya setelah saya bertanya dengan salah satu orang berseragam, dia bersedia untuk menunjukkan jalan kepada kami kembali ke Terminal 3. Saya lupa apa nama tulisan di seragamnya namun belakangan saya tau bahwa dia salah satu petugas di Bandara Changi karena saat saya tiba di pemeriksaan imigrasi, seragam yang mereka gunakan sama dengan orang menolong kami tadi. Sungguh pengalaman yang benar-benar tidak terlupakan!
Artikel ini juga tayang di detikTravel (link)
0 comments